showmyalbum – Polisi telah mengungkapkan bahwa salah satu narapidana yang melarikan diri dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, adalah Murtala Ilyas, yang terlibat dalam kasus narkoba kelas kakap. Kejadian ini terjadi pada Selasa dini hari, 12 November 2024, di mana tujuh narapidana berhasil melarikan diri dari rutan tersebut.
Pada dini hari tadi, tujuh narapidana yang sedang menjalani hukuman di Rutan Salemba berhasil melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar mereka. Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani, mengonfirmasi bahwa para tahanan tersebut menggunakan alat-alat sederhana untuk menjebol teralis dan melarikan diri.
Dari tujuh narapidana yang melarikan diri, salah satunya adalah Murtala Ilyas, yang dikenal sebagai gembong narkoba kelas kakap. Murtala Ilyas, berusia 42 tahun, telah terlibat dalam beberapa kasus narkoba besar yang telah merugikan negara medusa88. Polisi menyebutkan bahwa Murtala Ilyas adalah salah satu dari beberapa narapidana yang memiliki riwayat pidana lebih dari satu kali.
Setelah kejadian pelarian ini, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan untuk menangkap para narapidana yang melarikan diri. Tim investigasi dari Polres Metro Jakarta Pusat telah bekerja sama dengan pihak Rutan Salemba untuk mengumpulkan bukti dan mencari petunjuk mengenai kemungkinan pelarian para narapidana tersebut.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pemerintah terkait keamanan penjara di Indonesia. Pemerintah telah menegaskan bahwa langkah-langkah keamanan di penjara akan diperketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta juga menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan Rutan Salemba untuk memastikan tidak ada kebocoran di masa depan.
Pelarian tujuh narapidana dari Rutan Salemba, termasuk Murtala Ilyas yang terlibat dalam kasus narkoba kelas kakap, merupakan kejadian yang mengkhawatirkan dan memerlukan tindakan cepat dari pihak berwenang. Polisi dan pemerintah berupaya keras untuk menangkap para narapidana yang melarikan diri dan meningkatkan keamanan di penjara untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.